Pulau Jawa menawarkan sedikit profil citarasa khas wilayah,
akan tetapi secara umum kopi jawa punya kadar keasaman rendah, bercitarasa
kacang atau bertanah, serta berbodi tebal. Beberapa kopi dibiarkan menua demi suatu
citarasa reput.
Indonesia merupakan negeri
non-Afrika pertama yang membudidayakan kopi dalam skala besar. Budidaya ini
dimulai pada 1696 di area di sekitar Jakarta, Jawa sisi barat. Benih-benih
pertama itu tidak bertahan karena banjir, tetapi pada upaya kedua tiga tahun
kemudian tanaman-tanaman kopi berhasil mengakar.
Produksi berkembang sampai karat
daun menghabisi sebagian besar pohon-pohon Typica pada 1876, menjadikan
penanaman robusta menyebar luas. Penanaman pohon arabika baru tidak dilakukan
sampai 1950-an dan itu pun hanya meliputi sekitar sepuluh persen kopi jawa.
Kebanyakan kopi yang ditanam di
Jawa sekarang adalah robusta, tetapi Jawa juga membudidayakan beberapa varietas
arabika seperti Ateng, Jember, dan Typica. Penanaman kopi besar-besaran
dilakukan oleh badan usaha milik negara PT Perkebunan Nusantara yang berpusat
di Dataran Tinggi Ijen di Jawa Timur. Perkebunan kopi milik negara ini
memproduksi kopi purna-basah, yang lebih cemerlang daripada kopi-kopi Indonesia
lainnya. Penanaman-penanaman kopi swasta yang baru dilakukan di Jawa Barat di
sekitar Gunung Malabar [Pangalengan]; jadi wilayah tersebut perlu
diperhitungkan ke depan.
Pegunungan Sisi Timur
Perkebunan terluas milik
PTPN adalah Blawan, Jampit, Pancoer, Kayumas, Tugosari. Robusta dibudidayakan
pada beberapa perkebunan—Kaliselogiri dan Satak merupakan dua yang paling
terkenal. Ada pula beberapa perkebunan swasta seperti Kalibendo dan Ayer Dingin
yang terletak pada elevasi yang lebih rendah; perkebunan tersebut menggunakan
pasca-panen tradisional giling basah.
Pegunungan Sisi Barat
Perkebunan-perkebunan
swasta baru dibuka di Jawa Barat. Varietas-varietas eksperimental seperti
Andung Sari, Sigarar Utang, Kartika, dan Lini-S sebagaimana pula varietas
Ateng, Jember, dan Typica yang amat tua tumbuh di sini dan menjanjikan beberapa
biji-biji baru yang menggugah rasa.
Arabika Purna-basah
Kopi arabika jawa sering
kali besar-besar dan halus dengan sedikit atau tanpa kulit ari pada permukaan.
Robusta Purna-basah
Sering kali berkualitas
amat baik dengan jejak citarasa kacang lembut dan cemerlang, kopi robusta jawa
populer di pasar espreso komersial.
Diambil dari Anette Moldvaer. 2014. Coffee Obsession. London: DK Publishing;
diterjemahkan oleh Ining Isaiyas
0 komentar :
Posting Komentar